Ketahui Gaji Bersih Setelah Pajak dan BPJS: Cara Menghitung dan Faktor-Faktornya

Diposting pada

Mendapatkan gaji setiap bulan tentu menjadi hal yang dinantikan. Namun, seringkali kita hanya mengetahui besaran gaji kotor tanpa memahami berapa gaji bersih yang akan kita terima setelah dipotong pajak dan iuran BPJS. Mengetahui gaji bersih setelah pajak dan BPJS sangat penting untuk mengatur keuangan pribadi dengan efektif. Artikel ini akan membahas secara detail cara menghitung gaji bersih Anda dan faktor-faktor yang mempengaruhinya.

Memahami Gaji Kotor dan Gaji Bersih

Sebelum membahas cara menghitung gaji bersih setelah pajak dan BPJS, penting untuk memahami perbedaan antara gaji kotor dan gaji bersih. Gaji kotor adalah total pendapatan Anda sebelum dipotong pajak, iuran BPJS Kesehatan, BPJS Ketenagakerjaan, dan potongan lainnya. Sedangkan gaji bersih adalah jumlah uang yang sebenarnya Anda terima di rekening bank setiap bulannya setelah semua potongan dikurangkan. Mengetahui perbedaan ini adalah langkah pertama untuk mengelola keuangan Anda dengan lebih baik.

Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 21: Potongan Utama Gaji Anda

Salah satu potongan terbesar dari gaji Anda adalah Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 21. Besarnya PPh Pasal 21 yang dipotong tergantung pada Penghasilan Kena Pajak (PKP) Anda. PKP dihitung dari gaji kotor dikurangi dengan berbagai pengurangan seperti iuran BPJS dan tunjangan tertentu yang diizinkan. Sistem penghitungan PPh Pasal 21 menggunakan sistem progresif, artinya semakin tinggi penghasilan, semakin besar persentase pajaknya. Anda dapat mengakses tabel PPh Pasal 21 terbaru dari situs resmi Direktorat Jenderal Pajak (DJP) untuk mengetahui besaran pajak yang akan dipotong dari gaji Anda. [Link ke situs DJP]

Iuran BPJS Kesehatan: Jaminan Kesehatan Anda

Iuran BPJS Kesehatan merupakan kewajiban bagi setiap pekerja di Indonesia. Besarnya iuran BPJS Kesehatan dibagi menjadi dua, yaitu iuran pekerja dan iuran perusahaan. Besaran iuran pekerja akan dipotong dari gaji Anda setiap bulannya. Anda dapat mengecek besaran iuran BPJS Kesehatan terbaru melalui website resmi BPJS Kesehatan atau aplikasi mobile mereka. [Link ke situs BPJS Kesehatan]

Iuran BPJS Ketenagakerjaan: Jaring Pengaman untuk Masa Depan

Selain BPJS Kesehatan, iuran BPJS Ketenagakerjaan juga merupakan potongan wajib dari gaji Anda. Iuran BPJS Ketenagakerjaan terdiri dari beberapa program, yaitu Jaminan Hari Tua (JHT), Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), Jaminan Kematian (JKM), dan Jaminan Pensiun (JP). Besaran iuran untuk masing-masing program berbeda dan dihitung berdasarkan gaji Anda. Informasi lengkap mengenai besaran iuran BPJS Ketenagakerjaan dapat ditemukan di situs resmi BPJS Ketenagakerjaan. [Link ke situs BPJS Ketenagakerjaan]

Potongan Lain yang Mempengaruhi Gaji Bersih

Selain pajak dan iuran BPJS, ada beberapa potongan lain yang mungkin mengurangi gaji bersih Anda, seperti:

  • Pinjaman: Cicilan pinjaman, baik dari bank maupun koperasi.
  • Potongan Koperasi: Jika Anda tergabung dalam koperasi karyawan.
  • Potongan Serikat Pekerja: Iuran ke serikat pekerja.
  • Potongan Lainnya: Potongan-potongan lain yang mungkin diterapkan oleh perusahaan Anda.

Pastikan Anda memahami semua jenis potongan yang berlaku di perusahaan Anda agar Anda dapat memperkirakan gaji bersih yang akan Anda terima.

Cara Menghitung Gaji Bersih Setelah Pajak dan BPJS

Menghitung gaji bersih setelah pajak dan BPJS dapat dilakukan dengan langkah-langkah berikut:

  1. Tentukan Gaji Kotor: Cari tahu total gaji Anda sebelum adanya potongan apa pun.
  2. Hitung PPh Pasal 21: Gunakan tabel PPh Pasal 21 terbaru dari DJP dengan mempertimbangkan PKP Anda.
  3. Hitung Iuran BPJS Kesehatan: Cek besaran iuran BPJS Kesehatan terbaru dari situs resmi BPJS Kesehatan.
  4. Hitung Iuran BPJS Ketenagakerjaan: Cek besaran iuran BPJS Ketenagakerjaan dari situs resmi BPJS Ketenagakerjaan.
  5. Hitung Potongan Lainnya: Jumlahkan semua potongan lain yang berlaku.
  6. Kurangi Potongan dari Gaji Kotor: Kurangi gaji kotor dengan total semua potongan (PPh Pasal 21, BPJS Kesehatan, BPJS Ketenagakerjaan, dan potongan lainnya). Hasilnya adalah gaji bersih Anda.

Contoh Perhitungan Gaji Bersih

Misalnya, gaji kotor Anda adalah Rp 10.000.000. Setelah dihitung, PPh Pasal 21 Anda adalah Rp 1.000.000, iuran BPJS Kesehatan Rp 100.000, iuran BPJS Ketenagakerjaan Rp 200.000, dan potongan koperasi Rp 100.000. Maka, gaji bersih Anda adalah:

Rp 10.000.000 – Rp 1.000.000 – Rp 100.000 – Rp 200.000 – Rp 100.000 = Rp 8.600.000

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Gaji Bersih

Selain poin-poin yang telah dijelaskan sebelumnya, beberapa faktor lain juga dapat mempengaruhi gaji bersih Anda, antara lain:

  • Golongan/Jabatan: Semakin tinggi golongan atau jabatan, biasanya semakin tinggi pula gaji kotor dan berpengaruh pada besaran PPh Pasal 21.
  • Masa Kerja: Beberapa perusahaan memberikan kenaikan gaji berkala berdasarkan masa kerja.
  • Kinerja: Sistem gaji berbasis kinerja dapat meningkatkan atau menurunkan gaji Anda.
  • Peraturan Pemerintah: Perubahan peraturan pemerintah terkait pajak atau iuran BPJS dapat mempengaruhi besarnya potongan gaji.

Tips Mengelola Gaji Bersih

Setelah mengetahui gaji bersih Anda, penting untuk mengelolanya dengan bijak. Berikut beberapa tips yang dapat membantu Anda:

  • Buat Anggaran: Buatlah anggaran bulanan untuk memastikan pengeluaran Anda tetap terkontrol.
  • Prioritaskan Kebutuhan: Pisahkan kebutuhan pokok dari keinginan.
  • Sisihkan untuk Tabungan dan Investasi: Alokasikan sebagian gaji untuk menabung dan berinvestasi demi masa depan yang lebih baik.
  • Pantau Pengeluaran: Lakukan pemantauan rutin terhadap pengeluaran Anda.

Kesimpulan

Mengetahui gaji bersih setelah pajak dan BPJS sangat penting untuk perencanaan keuangan pribadi yang efektif. Dengan memahami cara menghitung dan faktor-faktor yang mempengaruhinya, Anda dapat mengelola keuangan dengan lebih baik dan mencapai tujuan keuangan Anda. Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan ahlinya jika Anda masih memiliki pertanyaan atau kesulitan dalam menghitung gaji bersih Anda. Semoga artikel ini bermanfaat!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *