Pernahkah kamu bertanya-tanya berapa sebenarnya gaji bersih yang kamu terima setiap bulannya setelah dipotong pajak? Mencari tahu gaji bersih memang penting untuk mengatur keuangan pribadi dengan lebih baik.
Dalam artikel ini, kita akan membahas cara menghitung gaji bersih setelah pajak secara lengkap. Mulai dari memahami jenis-jenis pajak penghasilan, menghitung potongan pajak, sampai strategi untuk memaksimalkan gaji bersih.
Memahami Pajak Penghasilan (PPh)
Sebelum masuk ke cara menghitung gaji bersih, penting untuk memahami jenis-jenis pajak penghasilan yang dikenakan pada gaji. Di Indonesia, pajak penghasilan dibagi menjadi dua jenis, yaitu:
1. Pajak Penghasilan Pasal 21
Pajak penghasilan Pasal 21 dikenakan pada pendapatan seperti gaji, tunjangan, dan honorarium yang diterima oleh karyawan. Besaran pajak ini dihitung berdasarkan penghasilan kena pajak (PKP), yaitu pendapatan setelah dikurangi dengan penghasilan tidak kena pajak (PTKP) dan potongan.
2. Pajak Penghasilan Pasal 22
Pajak penghasilan Pasal 22 dikenakan pada pendapatan dari pekerjaan bebas seperti jasa konsultan, jasa desain, dan lain sebagainya. Pajak ini dihitung berdasarkan tarif tertentu yang ditetapkan oleh pemerintah.
Menentukan Penghasilan Kena Pajak (PKP)
Untuk menghitung gaji bersih setelah pajak, langkah pertama adalah menentukan penghasilan kena pajak (PKP). PKP merupakan penghasilan yang dipotong pajak setelah dikurangi dengan PTKP dan potongan.
1. Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP)
PTKP adalah nilai penghasilan yang tidak dikenakan pajak dan diberikan kepada pekerja atau wajib pajak berdasarkan status perkawinan dan jumlah tanggungan.
Berikut adalah contoh PTKP berdasarkan status perkawinan dan jumlah tanggungan:
Status Perkawinan | Jumlah Tanggungan | PTKP (Rp) |
---|---|---|
KAWIN | 0 | 54.000.000 |
KAWIN | 1 | 63.000.000 |
KAWIN | 2 | 72.000.000 |
KAWIN | 3 | 81.000.000 |
KAWIN | 4 | 90.000.000 |
KAWIN | >4 | 90.000.000 + (1.500.000 x Jumlah tanggungan >4) |
BELUM KAWIN | 0 | 54.000.000 |
2. Potongan
Potongan adalah pengeluaran yang diizinkan untuk mengurangi penghasilan sebelum dihitung pajak. Potongan ini dibagi menjadi dua jenis:
a. Potongan Penghasilan (PPh) Pasal 21
Potongan PPh Pasal 21 ini dipotong langsung dari gaji karyawan dan dibayarkan ke negara melalui bendahara perusahaan.
Berikut beberapa contoh potongan PPh Pasal 21:
- Premi asuransi kesehatan dan jiwa
- Iuran pensiun
- Biaya pengobatan
- Biaya pendidikan
- Dana pensiun
b. Potongan Lain-lain
Selain potongan PPh Pasal 21, ada juga potongan lain yang dipotong dari gaji karyawan, seperti:
- Iuran BPJS Kesehatan
- Iuran BPJS Ketenagakerjaan
- Pinjaman
- Iuran Serikat Pekerja
Menghitung Gaji Bersih Setelah Pajak
Setelah mengetahui PKP, kamu dapat menghitung gaji bersih setelah pajak dengan menggunakan rumus berikut:
Gaji Bersih = Gaji Kotor – PPh Pasal 21 – Potongan Lain-lain
Contoh:
- Gaji Kotor: Rp 5.000.000
- PPh Pasal 21: Rp 400.000
- Potongan Lain-lain: Rp 200.000
Maka, gaji bersih = Rp 5.000.000 – Rp 400.000 – Rp 200.000 = Rp 4.400.000
Cara Menghitung PPh Pasal 21
PPh Pasal 21 dihitung berdasarkan tarif progresif, yaitu semakin tinggi penghasilan, semakin tinggi pula tarif pajaknya.
Berikut adalah tarif progresif PPh Pasal 21 yang berlaku tahun 2023:
PKP (Rp) | Tarif (%) |
---|---|
0 – 50.000.000 | 5 |
50.000.001 – 250.000.000 | 15 |
250.000.001 – 500.000.000 | 25 |
> 500.000.000 | 30 |
Contoh:
- Gaji Kotor: Rp 6.000.000
- PTKP: Rp 54.000.000
- Potongan: Rp 500.000
Maka, PKP = Rp 6.000.000 – Rp 54.000.000 – Rp 500.000 = Rp -48.500.000
Karena PKP negatif, maka tidak dikenakan pajak.
PPh Pasal 21 = 0
Strategi untuk Memaksimalkan Gaji Bersih
Berikut beberapa strategi yang bisa kamu lakukan untuk memaksimalkan gaji bersih:
1. Manfaatkan Potongan Pajak
Manfaatkan potongan pajak yang tersedia, seperti premi asuransi kesehatan dan jiwa, iuran pensiun, dan biaya pendidikan.
2. Atur Pengeluaran
Atur pengeluaran dengan bijak untuk mengurangi beban finansial dan meningkatkan tabungan.
3. Investasi
Investasikan sebagian gaji untuk mendapatkan penghasilan tambahan dan mempersiapkan masa depan.
4. Gunakan Aplikasi Perhitungan Gaji
Gunakan aplikasi perhitungan gaji untuk menghitung gaji bersih dengan cepat dan mudah.
Tips dan Saran Tambahan
- Simpan Bukti Potongan Pajak: Simpan bukti potongan pajak untuk keperluan pelaporan pajak tahunan.
- Konsultasikan dengan Ahli Pajak: Konsultasikan dengan ahli pajak untuk mendapatkan informasi dan bantuan mengenai perpajakan.
- Tetap Update dengan Peraturan Pajak: Selalu update informasi mengenai peraturan perpajakan terbaru.
Penutup
Menghitung gaji bersih setelah pajak memang penting untuk mengatur keuangan pribadi dengan lebih baik. Dengan memahami jenis-jenis pajak penghasilan, menghitung potongan pajak, dan menerapkan strategi untuk memaksimalkan gaji bersih, kamu dapat mengelola keuanganmu dengan lebih efektif.
Semoga artikel ini bermanfaat dan membantu kamu dalam memahami cara menghitung gaji bersih setelah pajak.